PEMANFAATAN APLIKASI ZOOM DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA DAN VIRTUAL MEETING
Studi Kasus pada Guru dan Staff di SD Presiden Oleh: Yayan Mulyana, S. Pd.
ABSTRAK
Pandemi virus corona di Indonesia telah memberikan dampak yang signifikan terhadap beberapa sektor seperti ekonomi, industri, dan pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai adanya sistem bekerja dari rumah atau yang dikenal dengan istilah WFH, dan proses pembelajaran bagi siswa, beberapa struktur pendidikan mengalami perubahan akibat kebijakan selama pandemic. Semua kegiatan selama satu tahun pelajaran akademik dilaksanakan secara online melalui virtual meeting, dalam hal ini diperlukan adanya penguasaan teknologi oleh guru dan staff SD Presiden untuk menunjang kegiatan tersebut. Studi kasus ini menggambarkan penggunaan aplikasi Zoom menunjukkan lebih efektif dari pada aplikasi lainya yang digunakan oleh guru dan staff SD Presiden. Sehingga semua kegiatan sekolah dapat berjalan dengan baik.
Kata Kunci: Virtual Meeting, Proses Pembelajaran siswa, Zoom, Pandemi Virus Corona
PENDAHULUAN
Guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Namun tidak hanya guru, di dalam lingkungan sekolah terdapat pihak lain yang terlibat guna untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan di SD Presiden tidak terlepas dari pendidikan nasional yang tertuang dalam visi dan misi sekolah. SD Presiden merupakan bagian dari President School, President School merupakan sekolah yang berbasis Pendidikan karakter di bawah naungan Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) yang terletak di Jababeka Education Park Cikarang Bekasi. President School terdiri dari beberapa sekolah yaitu PSNC, KB-TK, SD, SMP, SMA. Di antara beberapa sekolah yang berada di bawah naungan YPUP, SD Presiden salah satu unit termuda. Akta pendirian YPUP No. 9 Tanggal 12 Januari 2001 dengan Notaris Ny. Machrani Moertolo, S.H. yang beralamat di Komplek Ketapang Indah Blok B2 No. 28 Jakarta Barat. SKep YPUP untuk pendirian SD Presiden No. 039C/SK/YPUP/ES/VI/2014 Tahun 2014 Tanggal 24 Juni 2014 dengan izin operasional No. 503.15/018/X/SK-SD/BPMPPT/2014 Tanggal 27 Oktober 2014. SD Presiden telah memiliki NPSN, dengan No. 69958550 yang dimana operasional sekolah mulai Tahun Pelajaran 2015-2016.
Pemerintah telah lama memberikan perhatian pada pendidikan karakter. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan dalam spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Selain mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, banyak lembaga pendidikan yang mencantumkan karakter positif dalam visi dan misi sekolah. Salah satu contohnya adalah SD Presiden dengan visi menjadi penyiap sumber daya manusia yang berakhlak mulia, cerdas, disiplin, kreatif, memiliki daya saing tinggi, berwawasan kebangsaan dan global serta didukung dengan adanya misi dengan cara menyelenggarakan pendidikan dasar yang mengutamakan pembentukan karakter, sikap, spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Keterlibatan guru dan staff memiliki peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan pendidikan di SD Presiden, pencapaian visi dan berjalannya misi dengan baik. Keterlibatan guru dan staff di bawah kepemimpinan saya sebagai kepala sekolah menjadikan saya terus melakukan kontrol terhadap kinerja masing-masing guru dan staff di masa pandemi. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia. Pada akhir tahun 2019 World Health Organization (WHO) melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya yang terjadi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dimana pneumonia dikenal sebagai virus corona jenis baru (novel coronavirus). Terjadinya penyebaran virus ke berbagai negara di luar China pada awal tahun 2020 menyebabkan pandemi global dan menjadi masalah kesehatan bagi berbagai negara yang terjangkit di luar China (Kemenkes, 2020).
Presiden Jokowi mengatakan, jika kita harus mengurangi mobilitas dari satu tempat ke tempat lain. Hal itu disampaikan kepada media di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat pada 16 Maret 2020, Presiden Jokowi pun menegaskan jika di masa pandemi mengharuskan kita untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan untuk selalu menjaga jarak dan mengurangi kerumunan yang berisiko penyebaran virus Corona. Berdasarkan instruksi pemerintah, saya selaku Kepala SD Presiden memutuskan untuk adanya penyesuaian dalam hal koordinasi pekerjaan. Guna mendukung pekerjaan seluruh guru dan staff SD Presiden, maka sekolah memberikan sebuah lisensi aplikasi yang dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran jarak jauh dan staff guna melakukan koordinasi pekerjaan. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan sebagai pendukung seperti Google Meet, aplikasi Zoom, dan Microsoft Teams.
Melalui beberapa aplikasi yang mendukung, diharapkan, diharapkan mampu mengatasi perbedaan proses belajar mengajar dan bekerja jarak jauh di masa pandemi yang dilakukan oleh guru dan staff. Berdasarkan ketiga jenis aplikasi yang tersedia, penulis akan memaparkan perbedaan antara Google Meet dan aplikasi Zoom saja, karena studi kasus yang terjadi adalah berdasarkan setting di SD Presiden yang telah mencoba menggunakan kedua jenis video conferences tersebut sejak awal pandemi. Beberapa perbedaan yang berhasil penulis temukan melalui laman www.medcom.id dan today.line.me jika Google Meet lebih cocok untuk para pebisnis, digunakan untuk rapat dalam waktu yang cepat, sedangkan aplikasi Zoom dapat digunakan untuk rapat berskala besar yang dimana hingga 500 peserta sedangkan Google Meet hanya 250 peserta saja. Meski proses pembuatan ruang rapat sama-sama mudah, melihat semua features dan kapasitas yang dimiliki, keduanya memiliki perbedaan jenis rapat yang akan dilaksanakan.
Hasil video dari Google Meet memang baik, namun aplikasi Zoom sangat mudah digunakan serta platform konferensi yang sangat kompetitif. Aplikasi Zoom memiliki keamanan dan pelayanan baik yang memungkinkan secara proaktif mengidentifikasi, mengatasi, dan meningkatkan kemampuan dan privasi layanan. Google Meet memiliki penampilan antarmuka yang sedikit berantakan dibandingkan dengan aplikasi Zoom. Pengguna baru yang pertama kali menggunakan Google Meet akan bingung dan kesulitan dengan features pada antarmuka Google Meet, terutama pada smartphone dengan ukuran layar yang lebih kecil. Berbeda dengan aplikasi Zoom yang memiliki antarmuka sederhana, sehingga mudah untuk digunakan.
Google Meet menyediakan sesi konferensi hingga 60 menit sementara aplikasi Zoom hanya 40 menit pada versi gratis. Pada versi berbayar feature ini bisa memakan waktu lebih lama, lebih dari 60 menit. Google Meet melalui layanan berlangganan G-Suite menawarkan biaya bulanan terendah sebesar USD10 per-bulan untuk setiap pengguna aktif. Aplikasi Zoom sendiri memberikan biaya berlangganan bulanan minimal USD16 per-bulan. Harga aplikasi Zoom memang lebih mahal, namun dalam versi gratisnya, kini sudah banyak features yang bisa diakses dan lebih lengkap dari Google Meet.
Berdasarkan data survei APJII melalui laman www.kominfo.go.id bahwa hasil survei yang dilakukan APJII terhadap pengguna internet di Indonesia merupakan bagian penting dalam mewujudkan transformasi digital. Menurut Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono, hasil utama survei Pengguna Internet Indonesia 2019-2020 sebesar 73,7%, naik dari 64,8% dari 2018. Jika digabungkan dengan angka proyeksi BPS, jumlah penduduk Indonesia di 2019 akan menjadi 266.911.900 juta, sehingga pengguna internet Indonesia diperkirakan menjadi 196,7 juta pengguna. Jumlah ini naik dari 171 juta di tahun 2019 dengan penetrasi sebesar 73,7% atau meningkat sekitar 8,9% atau sekitar 25,5 juta pengguna.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kita dapat dengan mudah mengakses beberapa aplikasi dengan dukungan kapasitas internet yang memadai. Berdasarkan informasi data yang tercantum pada www.bisnis.com menunjukkan bahwa pengguna di pulau Jawa masih memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan jumlah pengguna internet, yaitu 56,4%. Pengguna internet terbesar kedua berasal dari Pulau Sumatera, yaitu 22,1%. Selanjutnya Pulau Sulawesi 7%, Kalimantan 6,3%, Bali-Nusa Tenggara 5,2%, dan Maluku-Papua 3%. Data yang ada menunjukkan ketimpangan penggunaan internet di Indonesia, hal ini mempengaruhi daya dukung dan kemampuan sekolah atau guru untuk melakukan aktivitas jarak jauh melalui aplikasi.
Berdasarkan analisis perbandingan antara Google Meet dan Zoom serta daya dukung internet dalam virtual meeting yang telah dilakukan, maka penulis memilih aplikasi Zoom (lisensi) di SD Presiden. Penulis tertarik untuk mengetahui virtual meeting menggunakan aplikasi Zoom yang telah dilakukan di SD Presiden pada masa pandemi virus corona.
METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan penelitian kualitatif. Herdiansyah (2010) menjelaskan bahwa studi kualitatif memiliki banyak karakteristik penting; (1) validitas dan reliabilitas empiris, serta potensi untuk menjadi objektif dan subjektif. (2) Konteks sosial, yang berarti bahwa dalam analisis kualitatif, subjek dan latar sosialnya diperiksa bersama-sama. (3) Natural, artinya mengubah atau memanipulasi konteks atau konstruksi domain penelitian tidak dibenarkan dalam penelitian kualitatif. Creswell (dalam Herdiansyah, 2010) menjelaskan bahwa ada lima jenis model penelitian kualitatif yaitu biografi, fenomenologi, grounded theory, etnografi, dan studi kasus. Penulis memilih studi kasus karena setting kasus sudah jelas adanya yaitu di tempat penulis bekerja yang berlangsung selama masa pandemi.
Studi kasus adalah model yang menekankan pada data, yang mencakup sumber pengetahuan, serta analisis kerangka kerja terbatas dalam satu kasus atau banyak kasus. Studi kasus adalah model penelitian terperinci yang berfokus pada seseorang atau unit sosial tertentu selama beberapa waktu. Penelitian ini bersifat intensif, mendalam, informatif, dan terfokus untuk mengkaji masalah atau fenomena terkini (berbatas waktu) (Herdiansyah, 2010).
Teknik pengumpulan data berhubungan dengan topik yang mirip dengan tulisan ini, data yang dikumpulkan kemudian direduksi untuk menghasilkan data yang sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian data disajikan, maka data yang telah disajikan dapat ditarik kesimpulan. Berikut ini adalah gambar dari alur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini:

HASIL DAN DISKUSI
Bekerja dari Rumah
Berbagai negara menerapkan Protokol COVID-19 sesuai dengan anjuran WHO, mulai dari cuci tangan, tidak berkumpul/melakukan pertemuan, menjaga jarak, membatasi diri keluar rumah bahkan dilakukan langkah isolasi mulai isolasi mandiri perorangan, komunitas, dan seluruh kota seperti adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebagai akibatnya banyak kantor baik pemerintah maupun swasta yang kemudian menerapkan skema bekerja dari rumah (Working from Home/WFH).
Berikut adalah rangkuman manfaat, dan kelemahan dari sudut pandang pekerja, pemberi kerja, dan masyarakat terhadap pemberlakukan bekerja dari rumah atau yang sering kita kenal dengan istilah WFH:
Tabel 1. Manfaat dan Tantangan WFH

Aplikasi Zoom
Melalui laman www.zoom.us bahwa aplikasi Zoom menyatakan sebuah perusahaan yang terdepan dalam video conferences yang modern, dengan cloud yang mudah dan handal sebagai platform untuk berkomunikasi secara audio dan video, dan webinar. Aplikasi Zoom juga merupakan aplikasi yang populer karena tidak membutuhkan banyak memory jika digunakan rapat atau seminar secara online, konferensi, dan sebagainya. Aplikasi Zoom dapat digunakan melalui smartphone iOS atau Android. Selain itu, aplikasi Zoom dapat dilakukan melalui web browser (web client) tetapi feature ini hanya dapat digunakan untuk bergabung dalam rapat, tidak dapat digunakan untuk membuat ruangan (host).
Kita dapat menggunakan aplikasi Zoom dengan cara mengunduh aplikasi melalui Play Store di ponsel atau menginstal aplikasi di komputer. Selanjutnya, cara untuk bergabung dalam rapat adalah dengan membuka aplikasi Zoom di desktop atau ponsel, klik bergabung dengan rapat, dan isi Rapat ID untuk dapat segera bergabung. Aplikasi Zoom banyak digunakan sebagai media jarak jauh dalam berkomunikasi. Beberapa keuntungan memungkinkan pertemuan hingga 100 peserta, pengguna dapat mengirim teks saat rapat sedang berlangsung, pengguna dapat menjadwalkan rapat melalui feature jadwal.
Diskusi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat proses virtual meeting menggunakan aplikasi Zoom pada guru dan staff di SD Presiden. Pada bulan Maret 2020, seluruh guru dan staf di SD Presiden mulai menjalani bekerja dari rumah (WFH) sebagai salah satu metode bekerja jarak jauh. Menyelesaikan pekerjaan dari rumah memang bukan baru kali ini terjadi, sejak tahun 1970-an telah dikenal sebagai upaya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas setiap hari (Mungkasa, 2020).
Hasil penelitian Purwanto (2020) tentang analisis eksplorasi efek kerja dari rumah untuk kinerja guru di masa pandemi memberikan gambaran jika WFH bukanlah penghalang bagi guru dalam bekerja, selama sekolah secara bersama-sama bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hal ini sangat diperlukan bagi guru untuk berinteraksi, guna menghindari hal-hal yang tidak dapat diterima dengan baik. Selain itu, guru harus memaksimalkan teknologi untuk dapat tetap terhubung satu sama lainnya. Kapasitas sumber daya manusia harus diperkuat, semua pekerjaan dapat mudah dilakukan dengan adanya inovasi, secara teknis tidak menjadi kendala dalam menjalankan tugas sehari-hari. Hal ini didukung dengan sebuah artikel yang ditulis oleh Salsabila, Sari, Lathif, Lestari, dan Ayuning (2020) jika keahlian dan keterampilan sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam penguasaan teknologi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muzakki, Susilo, dan Yuniarto (2016) menunjukkan bahwa keberhasilan akan terjadi sebagai pengaruh dari penggunaan, kemudahan, dan keunggulan teknologi informasi secara bersamaan.
Menurut Mungkasa (2020) setidaknya terdapat empat hal yang harus diketahui dalam melaksanakan WFH, seperti; (1) memilih tempat kerja untuk menghemat waktu, (2) perangkat yang memadai, (3) frekuensi atau durasi kekuatan diri dalam aktivitas kerja jarak jauh, (4) konektivitas dari penggunaan teknologi informasi itu sendiri. SD Presiden telah melakukan banyak cara untuk memfasilitasi WFH, guna memberikan kelancaran dalam setiap proses virtual meeting yang dilakukan, seperti aplikasi Zoom berlisensi serta dukungan internet kepada guru dan staff melalui pemberian pulsa.
Penulis meringkas kegiatan di SD Presiden yang berhasil dilakukan selama satu tahun ajaran selama masa pandemi, yang dimana semua kegiatan dilakukan secara online mulai dari koordinasi antarguru dan staff hingga proses pembelajaran yang dilakukan melalui virtual meeting.
Tabel 2. Virtual Meeting dalam Proses Pembelajaran Jarak Jauh Tahun Ajaran 2020-2021

Tabel 3. Virtual Meeting dalam Proses Aktivitas Tutoring (Jam Belajar Tambahan) Tahun Ajaran 2020-2021


Adapun bentuk kontrol yang dilakukan saya selaku Kepala SD Presiden kepada guru dan staff adalah dengan tetap melakukan virtual meeting dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan baik yang berkaitan dengan pembelajaran siswa, kegiatan sekolah, peningkatan kemampuan guru berupa latihan/seminar, serta supervisi administrasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan oleh penulis, penggunaan aplikasi Zoom di SD Presiden dalam proses virtual meeting guna mendukung tujuan pendidikan khususnya di SD Presiden selama tahun ajaran 2020-2021 berjalan dengan baik. Virtual meeting melalui aplikasi Zoom tidak hanya dilakukan oleh sesama guru dan staff guna bentuk kontrol pekerjaan, melainkan proses pembelajaran pun dapat dilakukan dengan baik, feature dalam aplikasi Zoom sangat mudah digunakan baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.
REKOMENDASI
Analisa proses virtual meeting dapat juga dilakukan pada aplikasi lain seperti Google Meet dan Microsoft Teams, selain itu studi kasus dapat dilakukan pada berbagai tingkat pendidikan seperti SMP dan SMA.
REFERENSI
Faiz, A., & Soleh, B. (2021). Implementasi pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 7(1), 68–77. https://doi.org/10.22219/jinop.v7i1.14250.
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Imu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Kominfo. (2020). Dirjen PPI: Survei Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia Bagian Penting dari Transformasi Digital. Retrieved from https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-pengguna-internet-di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-digital/0/berita_satker. Accessed May 01, 2021.
Medcom. (2020). 4 Perbedaan Google Meet dan Zoom untuk Konferensi Video. Retrieved from https://www.medcom.id/teknologi/tips-trik/ObzMoe9N-4-perbedaan-google-meet-dan-zoom-untuk-konferensi-video?__cf_chl_jschl_tk__=1e321d566e52da0dd345b674b06fcfbb4e7ec5ce-1619844160-0-AZjlXLXeQHHkG_qJXzpqEkjhsiPQT1OddnjIhhKTKRounS7dKCqgmKZRXIvonIHPLYesuG-Fg4Mjh_HuaSjOb9qNvEJxnML0Iw8BtDwSguZ4Vd632dWcQ4CNigKMpQX6mKo7POkED0Hszbd-KMd0tYdqm5Ym7th_f7e_DCGzlI25DX2HplkuwwKK2k5EeTMmAdnb97rz0DbfDC5eSrhkVCvbd6CM4u5hrYU5owQD_By-mtTxvlCXyRckU26lf6sP8q_ZZQKuVyxxTy_YElDoblDBs9FUfjJhmzEhhEJF6Zi943v72VakP7DK72wB-T1wh02ZVIwj8BHtJVABlT7V-BqZCvZS5r8wEdJeDdhWy0Z1ndHsAe2w17pezgCdd8WoiMCQLfIXr-LJt4T66o2v5PGbr6pBqITGkmm32bhdAvliTjTOY_fD70UfyPHSa9XgW3jflOn-5tyBm-3esyJ39O6TJrHVWscff68-iHfTQiMjzvr-zYX_LAU4-xB5oIPEiA. Accessed April 30, 2021.
Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari Rumah (Working from Home/WFH): Menuju Tatanan Baru Era Pandemi COVID 19. The Indonesian Journal of Development Planning Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Republik Indonesia, Vol. IV No. 2, 126-150.
Muzakki, M. H., Susilo, H., & Yuniarto, S. R. (2016). Pengaruh Penggunaan Teknologi Informasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT. TELKOM Pusat Divisi Regional V Surabaya). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Universitas Brawijaya, Vol. 39 No. 2, 169-175.
Purwanto, A. (2020). Studi Eksplorasi Dampak Work from Home (WFH) terhadap Kinerja Guru Selama Pandemi Covid-19. Journal of Education, Psychology, and Counselling Universitas Pelita Harapan, Vol. 2 No. 1, 92-100.
Salsabila, U. H., Sari, L. I., Lathif, K. H., Lestari, A. P., & Ayuning, A. (2020). Peran Teknologi dalam Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 17 No. 2, 188-198.
Teknologi Bisnis. (2020). APJII: 196,7 Juta Warga Indonesia Sudah Melek Internet. Retrieved from https://teknologi.bisnis.com/read/20201110/101/1315765/apjii-1967-juta-warga-indonesia-sudah-melek-internet. Accessed May 01, 2021.
Today Line. (2020). Bingung Pilih Zoom, Microsoft Teams, atau Google Meet? Retrieved from https://today.line.me/id/v2/article/vG79EQ. Accessed April 30, 2021.
Zoom. Retrieved from https://zoom.us/. Accessed May 02, 2021.